Suatu kali, cetya Sukhavati Prajna mengadakan perjalanan spiritual yang pertama ke Yogyakarta, tujuannya adalah ke Candi Prambanan, Borobudur dan Mendut. Kami berangkat dengan mengunakan bus pariwisata yang telah kami sewa, ada 37 orang dewasa dan 13 anak-anak yang ikut perjalanan ini.
Kami begitu lelah menempuh perjalanan lebih dari 24 jam, jadwal yang kami susun jadi kacau balau karena waktu yang tak terduga ini karena jalanan macet. Akhirnya kami tiba di Yogya pukul 6 sore esok harinya.
Ini adalah pertama kalinya aku pergi melakukan perjalanan spiritual bersama orang lain, biasanya aku hanya pergi dengan suamiku saja. Aku agak khawatir menjalankan tugas ini, karena harus membawa orang yang banyak, ada ketakutan dalam diriku, kalau terjadi sesuatu yang tidak baik pada mereka.
Karena aku mengetahui, kalau pergi ke alam-alam terbuka dan bermeditasi di sana, akan bisa menyerap energi, dan roh akan mengalami perubahan-perubahan. Aku takut mereka tidak siap dengan apa yang akan mereka dapatkan nantinya.
Energi alam semesta sangat kuat, jika kita tidak bisa menguasai diri, maka akan ketakutan dengan reaksinya, karena kekuatan roh dalam tubuh akan semakin kuat, aku takut mereka tidak bisa mengendalikan diri, sehingga terjadi kekacauan di sana.
Di dalam bus saat akan berangkat, rohku bergerak seakan memberkati bus itu, Guru Sejatiku mengatakan kalau para Dharmapala akan mendampingi bus ini, dan meminta agar aku tidak khawatir. Esok paginya di tengah perjalanan menuju Yogya, setelah bus berhenti di tempat pemberhentian sementara, setelah aku membersihkan diri, ada perubahaan dalam diriku, aku putuskan untuk bermeditasi di dalam bus.
Setelah beberapa lama masuk ke dalam samadhi, aku melihat harimau besar yang sedang mengaum-aum. Harimau itu seakan melihatku dan meminta aku mengikutinya. Lalu dia berkata kepadaku;
“Desi, ini adalah Alam Harimau“
“Amat menakutkan, aku sangat takut harimau“
“Tidak apa-apa , kau tidak akan diganggu, karena kau sedang menjalankan Amanat “
“Bagaimana bisa ada alam ini “
“Desi, sesungguhnya kami berasal dari alam Dewa. Kami adalah Jendral/Panglima Perang di Istana Langit”
“Kenapa bisa menjadi harimau?”
“Karena kami telah melanggar tugas. Saat bertugas kami bertindak sesuka hati, membunuh lawan dengan keji dan tidak berperasaan, dan kami senang melakukannya. Itulah kenapa kami terlahir di alam harimau“
“Oh begitu “
“Tapi kami berusaha untuk berbuat kebajikan lagi dengan menolong manusia, agar kami bisa kembali ke tempat asal kami”
“Apakah bisa kembali ?”
“Bisa. Tapi tidak mudah, butuh waktu yang lama untuk bisa kembali ketempat asal. Bahkan untuk menjadi manusia agar bisa membina diri tidak gampang. Akhirnya kami hanya bisa mengumpulkan kebajikan di alam ini“
Itulah perjalanan astralku ke alam harimau hari ini, salah satu umat di dalam bis melihat apa yang terjadi padaku. Dia baru mengetahui bagaimana posisiku saat pergi melakukan perjalanan astral.
Sesampainya di Yogya, Kami menginap di hotel daerah kota Yogya yang sudah kami pesan sebelum berangkat, Hotelnya bagus dan bersih, nyaman sekali, ada kolam renangnya. Tapi karena aku sedang berhalangan jadi aku tidak bisa berenang di hotel itu. Entah kenapa setiap kali cetya mengadakan perjalanan ke luar kota selama beberapa hari, selalu saja bertepatan dengan hari berhalanganku, sehingga perjalananku agak sedikit tidak nyaman. Karena lelahnya perjalanan dari Jakarta – Yogyakarta lebih dari 24 jam, aku langsung terlelap tidur.
Tapi ada salah satu umat yang tidak bisa tidur malam itu, karena dia merasa kamar yang dia tempati ada penunggunya. Akhirnya aku membantu membersihkan kamar itu dan memberikan perlindungan, tapi ternyata hantu penunggu kamar itu mencoba masuk kembali ke kamar tersebut, sampai-sampai hantu itu membawa bala bantuan untuk bisa masuk, mengetahui hal itu, aku dan beberapa umat yang telah bisa mengerakan rohnya, dengan segera kembali membuat perlindungan, sehingga hantu tersebut pergi.
Aku hanya membersihkan kamar itu untuk sementara waktu, sampai kami semua kembali ke Jakarta, agar umat yang tidur di kamar itu tidak terganggu. Dalam perjalananan kami kembali ke Jakarta, ternyata hantu penunggu kamar hotel itu mengikuti kami, dan mereka ingin minta di seberangkan, agar bisa mendapatkan tempat yang lebih baik.
Kami semua amat terharu akan hal ini, mungkin hantu tersebut melihat apa yang kami lakukan, selama di hotel tersebut dan selama dalam perjalanan, kami banyak membicarakan mengenai Dharma Buddha. Akhirnya hantu hotel itu berjodoh juga untuk di seberangkan, dan aku berniat membantu menyeberangkan mereka pada cioko nanti.
Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama melakukan perjalanan spiritual ke Yogyakarta, ada yang saat disana rohnya terbangkitkan, ada yang setelah dalam perjalanan pulang mengalami perubahan roh.
Di dalam bus kami juga saling berbagi pengalaman dan cerita, perjalanan yang panjang menjadi amat menyenangkan buat kami semua. Perjalanan spiritual yang ku jalani bersama para umat cetya, merupakan pengalaman pertama bagiku. Dengan adanya perjalanan ini, kami jadi saling mengenal lebih dekat dan seperti keluarga.
Dulu saat aku sendiri menjalankan tugas melakukan perjalanan, pengalaman yang terjadi hanya aku sendiri yang merasakannya. Sekarang aku membimbing mereka untuk bisa seperti diriku, mempunyai pengalaman-pengalaman spiritual, agar kerohanian mereka bisa berkembang dengan baik.
Filsafat :
Bumi berputar tiada arah, langit berputar tiada henti,
semua terjadi begitu saja.
Kepergian angin, kepergian hujan, tak bisa diprediksi
Hanya satu yang bisa diketahui arah dan tujuannya
yaitu Dharma Buddha dan Kebenarannya.
Ajaran Buddha :
Janganlah panik, janganlah takut,
tetaplah maju walau banyak yang merintangi
Kesempatan hidup di dunia memang berulang kali
tapi kesempatan mendapat kebahagiaan abadi hanya sekali
jika melewatinya, hanya bisa menunggu waktu
yang tidak diketahui dengan pasti.
Kami begitu lelah menempuh perjalanan lebih dari 24 jam, jadwal yang kami susun jadi kacau balau karena waktu yang tak terduga ini karena jalanan macet. Akhirnya kami tiba di Yogya pukul 6 sore esok harinya.
Ini adalah pertama kalinya aku pergi melakukan perjalanan spiritual bersama orang lain, biasanya aku hanya pergi dengan suamiku saja. Aku agak khawatir menjalankan tugas ini, karena harus membawa orang yang banyak, ada ketakutan dalam diriku, kalau terjadi sesuatu yang tidak baik pada mereka.
Karena aku mengetahui, kalau pergi ke alam-alam terbuka dan bermeditasi di sana, akan bisa menyerap energi, dan roh akan mengalami perubahan-perubahan. Aku takut mereka tidak siap dengan apa yang akan mereka dapatkan nantinya.
Energi alam semesta sangat kuat, jika kita tidak bisa menguasai diri, maka akan ketakutan dengan reaksinya, karena kekuatan roh dalam tubuh akan semakin kuat, aku takut mereka tidak bisa mengendalikan diri, sehingga terjadi kekacauan di sana.
Di dalam bus saat akan berangkat, rohku bergerak seakan memberkati bus itu, Guru Sejatiku mengatakan kalau para Dharmapala akan mendampingi bus ini, dan meminta agar aku tidak khawatir. Esok paginya di tengah perjalanan menuju Yogya, setelah bus berhenti di tempat pemberhentian sementara, setelah aku membersihkan diri, ada perubahaan dalam diriku, aku putuskan untuk bermeditasi di dalam bus.
Setelah beberapa lama masuk ke dalam samadhi, aku melihat harimau besar yang sedang mengaum-aum. Harimau itu seakan melihatku dan meminta aku mengikutinya. Lalu dia berkata kepadaku;
“Desi, ini adalah Alam Harimau“
“Amat menakutkan, aku sangat takut harimau“
“Tidak apa-apa , kau tidak akan diganggu, karena kau sedang menjalankan Amanat “
“Bagaimana bisa ada alam ini “
“Desi, sesungguhnya kami berasal dari alam Dewa. Kami adalah Jendral/Panglima Perang di Istana Langit”
“Kenapa bisa menjadi harimau?”
“Karena kami telah melanggar tugas. Saat bertugas kami bertindak sesuka hati, membunuh lawan dengan keji dan tidak berperasaan, dan kami senang melakukannya. Itulah kenapa kami terlahir di alam harimau“
“Oh begitu “
“Tapi kami berusaha untuk berbuat kebajikan lagi dengan menolong manusia, agar kami bisa kembali ke tempat asal kami”
“Apakah bisa kembali ?”
“Bisa. Tapi tidak mudah, butuh waktu yang lama untuk bisa kembali ketempat asal. Bahkan untuk menjadi manusia agar bisa membina diri tidak gampang. Akhirnya kami hanya bisa mengumpulkan kebajikan di alam ini“
Itulah perjalanan astralku ke alam harimau hari ini, salah satu umat di dalam bis melihat apa yang terjadi padaku. Dia baru mengetahui bagaimana posisiku saat pergi melakukan perjalanan astral.
Sesampainya di Yogya, Kami menginap di hotel daerah kota Yogya yang sudah kami pesan sebelum berangkat, Hotelnya bagus dan bersih, nyaman sekali, ada kolam renangnya. Tapi karena aku sedang berhalangan jadi aku tidak bisa berenang di hotel itu. Entah kenapa setiap kali cetya mengadakan perjalanan ke luar kota selama beberapa hari, selalu saja bertepatan dengan hari berhalanganku, sehingga perjalananku agak sedikit tidak nyaman. Karena lelahnya perjalanan dari Jakarta – Yogyakarta lebih dari 24 jam, aku langsung terlelap tidur.
Tapi ada salah satu umat yang tidak bisa tidur malam itu, karena dia merasa kamar yang dia tempati ada penunggunya. Akhirnya aku membantu membersihkan kamar itu dan memberikan perlindungan, tapi ternyata hantu penunggu kamar itu mencoba masuk kembali ke kamar tersebut, sampai-sampai hantu itu membawa bala bantuan untuk bisa masuk, mengetahui hal itu, aku dan beberapa umat yang telah bisa mengerakan rohnya, dengan segera kembali membuat perlindungan, sehingga hantu tersebut pergi.
Aku hanya membersihkan kamar itu untuk sementara waktu, sampai kami semua kembali ke Jakarta, agar umat yang tidur di kamar itu tidak terganggu. Dalam perjalananan kami kembali ke Jakarta, ternyata hantu penunggu kamar hotel itu mengikuti kami, dan mereka ingin minta di seberangkan, agar bisa mendapatkan tempat yang lebih baik.
Kami semua amat terharu akan hal ini, mungkin hantu tersebut melihat apa yang kami lakukan, selama di hotel tersebut dan selama dalam perjalanan, kami banyak membicarakan mengenai Dharma Buddha. Akhirnya hantu hotel itu berjodoh juga untuk di seberangkan, dan aku berniat membantu menyeberangkan mereka pada cioko nanti.
Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama melakukan perjalanan spiritual ke Yogyakarta, ada yang saat disana rohnya terbangkitkan, ada yang setelah dalam perjalanan pulang mengalami perubahan roh.
Di dalam bus kami juga saling berbagi pengalaman dan cerita, perjalanan yang panjang menjadi amat menyenangkan buat kami semua. Perjalanan spiritual yang ku jalani bersama para umat cetya, merupakan pengalaman pertama bagiku. Dengan adanya perjalanan ini, kami jadi saling mengenal lebih dekat dan seperti keluarga.
Dulu saat aku sendiri menjalankan tugas melakukan perjalanan, pengalaman yang terjadi hanya aku sendiri yang merasakannya. Sekarang aku membimbing mereka untuk bisa seperti diriku, mempunyai pengalaman-pengalaman spiritual, agar kerohanian mereka bisa berkembang dengan baik.
Filsafat :
Bumi berputar tiada arah, langit berputar tiada henti,
semua terjadi begitu saja.
Kepergian angin, kepergian hujan, tak bisa diprediksi
Hanya satu yang bisa diketahui arah dan tujuannya
yaitu Dharma Buddha dan Kebenarannya.
Ajaran Buddha :
Janganlah panik, janganlah takut,
tetaplah maju walau banyak yang merintangi
Kesempatan hidup di dunia memang berulang kali
tapi kesempatan mendapat kebahagiaan abadi hanya sekali
jika melewatinya, hanya bisa menunggu waktu
yang tidak diketahui dengan pasti.