Halaman

ALAM BUAYA



Pagi ini, kira-kira pukul 8 pagi, aku sudah merasakan keanehan. Aku duduk bermeditasi di ruang kerja, tidak lama kemudian kepalaku tertunduk dalam, tanda bahwa pagi ini aku akan pergi ke alam binatang lagi.


Setelah tenggelam dalam meditasi, aku melihat seekor buaya dengan giginya yang tajam seperti sedang menungguku. Lalu dia menuntunku mengikutinya, menyusuri sungai dan berjalan di dalam air. Setelah beberapa lama di daerah rawa-rawa kami keluar dari dalam sungai dan aku masih mengikutinya. 


Buaya itu naik ke daratan yang tanahnya agak lunak di dekat pepohonan, dia menggali tanah dengan cakarnya membuat sebuah lubang, setelah itu aku melihat dia menduduki lubang itu, dan satu persatu telur keluar, telurnya tidak sebanyak telur penyu, mungkin hanya beberapa buah saja. Setelah selesai bertelur, buaya itu bicara padaku :


“Desi, aku Ratu Buaya. Saat ini kau berada di Alam Buaya.“

“Maaf Ratu Buaya.  Apakah Buaya bertelur ?”

“Ya, kami bertelur.”



“Bagaimana ada alam ini ?”

“Awal mulanya aku adalah siluman, karena memiliki keinginan untuk menjadi manusia dan dapat tempat yang lebih baik, aku melakukan segala cara, bahkan dengan membunuh manusia.  Tapi ternyata tidak terlahir ke alam yang lebih baik, malah terlahir di alam Buaya ini. 

Tubuh kami mengerikan, insting buas kami saat menjadi siluman masih tercermin di alam ini. Ular masih ada yang mau memelihara, tapi kami tidak ada yang berani mendekati.”



“Apakah semua Buaya berasal dari alam siluman ?”

“Tidak, yang berasal dari alam manusia ada juga.”



“Apa kesalahan yang dilakukan manusia sehingga terlahir di alam ini ?”

“Mereka suka menipu, berbohong dan berkhianat sehingga terlahir di alam ini.“ 



“Mereka langsung terlahir di alam ini dan tidak masuk neraka lebih dulu ?”

“Ada yang masuk neraka dulu, tapi ada juga yang langsung terlahir di alam ini, tergantung manusia itu sengaja atau tidak melakukan hal itu.”



“Berapa lama hidup di alam ini ?”

“Kami yang berasal dari alam siluman bisa sampai ratusan bahkan ribuan tahun, tapi dari alam manusia hanya puluhan tahun saja, langsung bisa terlahir  kembali ke alam manusia.  Dan perbedaannya lagi, buaya yang asalnya dari alam siluman biasanya menjadi buaya raksasa atau Alligator.”



“Oh... begitu ya.“

“Desi, aku ingin kau bisa membantu kami untuk terlepas dari penderitaan ini, agar bisa terlahir di alam yang lebih baik.”

“Aku belum mengetahui bagaimana cara membantu, nanti aku akan mencari tahu.”



“Beritahukanlah kepada umat manusia agar membina diri dengan baik, menjadi manusia adalah keberuntungan, tidak seperti alam siluman dan alam binatang, sulit untuk bisa terlahir ke alam yang lebih baik. Dengan menjadi manusia bisa mempunyai kesempatan untuk terlahir ke alam yang lebih baik.” 



“Ya, saya akan memberitahukan, terima kasih atas petunjuknya.”


Lalu aku keluar dari alam itu, semakin menjauh dan keluar dari meditasi.


Begitulah penderitaan di alam binatang, aku amat bersyukur bisa terlahir menjadi manusia dan tidak sempat merasakan terlahir di alam binatang. Tapi aku ikut sedih dengan penderitaan yang mereka alami, dan berpikir bagaimana bisa menolong mereka keluar dari penderitaannya itu.