Saat aku sedang menjalankan tugas membersihkan rumah orang di daerah Jakarta, setelah selesai menjalankan tugas aku singgah ke rumah salah seorang umat cetya, dia juga merupakan salah satu umat yang telah banyak membantuku dalam jalan Dharma ini.
Di rumahnya mendadak langit bergemuruh dan hujan turun dengan sangat deras, badanku terasa aneh setelahnya, aku putuskan untuk bermeditasi dan meminta izin untuk duduk meditasi di depan altar rumah umat tersebut. Di depan altar umat tersebut, aku masuk kedalam samadhi dan tertunduk dalam.
Aku pergi ke alam lain. Aku melihat sesuatu yang beradu kepala, tapi bukan manusia, awalnya tidak begitu jelas, aku hanya bisa menduga-duga saja, aku kira itu banteng/kerbau, tapi tanduknya berbeda, lalu binatang itu berkata;
“Desi, aku Bison. Kau telah berada di alamku“ ternyata itu Bison.
“Mengapa aku bisa kesini, tadi ku lihat kau sedang beradu, kenapa?”
“Desi, aku sama seperti Banteng, Kerbau dan Kambing, asalnya kami dari manusia yang seringkali bertengkar dan berkelahi dengan siapa saja. Emosi kami itu yang membuat kami terlahir di alam ini.
Dalam dunia, kami bersaing dalam hal apa saja yang tidak baik. Berbuat apa saja untuk bisa melawan orang lain. Persaingan tidak sehat, baik dalam usaha, pekerjaan dan lain-lain.”
Baru saja sedikit pembicaraanku dengan bison tersebut, aku telah keluar dari alam tersebut, mungkin karena aku sudah terlalu lelah karena habis menjalankan tugas ke beberapa tempat, tapi entah kenapa aku tidak bisa keluar dari meditasi.
Dengan spontan aku membaca Mantera Ussnisa Vijaya Dharani, cakra mahkotaku terbuka dan rohku keluar dari tubuh, di atas Bodhisattva Ussnisa Vijaya sudah menungguku, dan kami naik ke langit.
Ternyata, dilangit ada satu raksasa sedang membuat onar, membuat cuaca tidak baik, menurunkan hujan dan petir bertubi-tubi. Ternyata raksasa itu adalah jin yang ada di rumah orang yang aku bersihkan pagi tadi.
Aneh, bukannya jin itu sudah di angkat dari rumah tersebut, tidak tahunya raksasa itu kabur dari tangan Buddha Amithaba dan mencoba untuk kembali lagi ke tempatnya semula, tapi jin itu tidak bisa kembali ke bumi dan juga tidak bisa kembali ke tangan Buddha Amithaba.
Aku bilang pada raksasa itu, akan membantunya untuk pergi ke alam yang lebih baik, dan segera mengundang Ksitigarbha Bodhisattva untuk mengangkatnya. Setelah itu aku kembali ketempatku, tapi aku masih belum bisa keluar dari meditasi, aku melihat kehadiran Kaisar Langit, dia berkata;
“Desi, aku telah menurunkan amanat kepadamu untuk menulis buku ke-3 yang berjudul Perjalanan Astral ke Alam Binatang dan telah memberimu Stempel Kaisar Langit agar kau bisa pergi ke alam binatang untuk mempelajari alam tersebut dan menuliskannya ke dalam buku, jalanilah dengan baik“
Penulisan buku ke-3 ini adalah amanat dari Kaisar Langit,
buku pertama adalah amanat dari Mahadewi Yao Chi,
buku ke-2 adalah amanat dari Buddha Sakyamuni melalui Mahadewi Yao Chi
dan buku filsafat adalah amanat dari Mahaguru Bodhidharma.
Semua buku yang kutulis semuanya atas amanat dari langit, sampai cover buku masing-masing diberikan petunjuk seperti apa. Seakan tak percaya akan semua ini, tapi semua ini nyata aku alami.
Di rumahnya mendadak langit bergemuruh dan hujan turun dengan sangat deras, badanku terasa aneh setelahnya, aku putuskan untuk bermeditasi dan meminta izin untuk duduk meditasi di depan altar rumah umat tersebut. Di depan altar umat tersebut, aku masuk kedalam samadhi dan tertunduk dalam.
Aku pergi ke alam lain. Aku melihat sesuatu yang beradu kepala, tapi bukan manusia, awalnya tidak begitu jelas, aku hanya bisa menduga-duga saja, aku kira itu banteng/kerbau, tapi tanduknya berbeda, lalu binatang itu berkata;
“Desi, aku Bison. Kau telah berada di alamku“ ternyata itu Bison.
“Mengapa aku bisa kesini, tadi ku lihat kau sedang beradu, kenapa?”
“Desi, aku sama seperti Banteng, Kerbau dan Kambing, asalnya kami dari manusia yang seringkali bertengkar dan berkelahi dengan siapa saja. Emosi kami itu yang membuat kami terlahir di alam ini.
Dalam dunia, kami bersaing dalam hal apa saja yang tidak baik. Berbuat apa saja untuk bisa melawan orang lain. Persaingan tidak sehat, baik dalam usaha, pekerjaan dan lain-lain.”
Baru saja sedikit pembicaraanku dengan bison tersebut, aku telah keluar dari alam tersebut, mungkin karena aku sudah terlalu lelah karena habis menjalankan tugas ke beberapa tempat, tapi entah kenapa aku tidak bisa keluar dari meditasi.
Dengan spontan aku membaca Mantera Ussnisa Vijaya Dharani, cakra mahkotaku terbuka dan rohku keluar dari tubuh, di atas Bodhisattva Ussnisa Vijaya sudah menungguku, dan kami naik ke langit.
Ternyata, dilangit ada satu raksasa sedang membuat onar, membuat cuaca tidak baik, menurunkan hujan dan petir bertubi-tubi. Ternyata raksasa itu adalah jin yang ada di rumah orang yang aku bersihkan pagi tadi.
Aneh, bukannya jin itu sudah di angkat dari rumah tersebut, tidak tahunya raksasa itu kabur dari tangan Buddha Amithaba dan mencoba untuk kembali lagi ke tempatnya semula, tapi jin itu tidak bisa kembali ke bumi dan juga tidak bisa kembali ke tangan Buddha Amithaba.
Aku bilang pada raksasa itu, akan membantunya untuk pergi ke alam yang lebih baik, dan segera mengundang Ksitigarbha Bodhisattva untuk mengangkatnya. Setelah itu aku kembali ketempatku, tapi aku masih belum bisa keluar dari meditasi, aku melihat kehadiran Kaisar Langit, dia berkata;
“Desi, aku telah menurunkan amanat kepadamu untuk menulis buku ke-3 yang berjudul Perjalanan Astral ke Alam Binatang dan telah memberimu Stempel Kaisar Langit agar kau bisa pergi ke alam binatang untuk mempelajari alam tersebut dan menuliskannya ke dalam buku, jalanilah dengan baik“
Penulisan buku ke-3 ini adalah amanat dari Kaisar Langit,
buku pertama adalah amanat dari Mahadewi Yao Chi,
buku ke-2 adalah amanat dari Buddha Sakyamuni melalui Mahadewi Yao Chi
dan buku filsafat adalah amanat dari Mahaguru Bodhidharma.
Semua buku yang kutulis semuanya atas amanat dari langit, sampai cover buku masing-masing diberikan petunjuk seperti apa. Seakan tak percaya akan semua ini, tapi semua ini nyata aku alami.